Malam ini begitu dingin
Perlahan-lahan aku melangkah ke daun jendela kaca yang berembun
Kutatap mataku penuh hening ke taman bungaku
Tanpaku sadari sekuntum bunga di tamanku layu membeku
Meringkuk sedih menahan dingin
Merintih pedih bermandikan sepi
Aku menyesal telah membiarkan dirimu
Terlantar layu dan mengalami pahitnya air embun
Aku menyesal telah menyakitimu
Dan ingin skali berbisik mesra di dalam hatimu:
“Izinkan aku menanggung rasa salahku
Mengusap kering air matamu dengan jari-jariku
Dan mengecup tipis tetesan airmatamu
Tuk memberi kesembuhan pada batinmu”
Wahai bunga pujaanku
Meskipun angin malam yang dingin kurang bersahabat
Namun, cahaya bulan purnama kan terus bersinar
Izinkan tanganku menggantikan sinar bulan itu
Tuk menjamah hatimu yang terluka
Dan membalut jiwamu dengan kapas-kapas cinta
Smoga hari ini
Kehadiran dan kata-kataku
Tidaklah sia-sia
Tuk memberi kesembuhan pada sakitmu
Dan semangat baru untuk tersenyum
08 Nov 2009
21:40 Wib
Perlahan-lahan aku melangkah ke daun jendela kaca yang berembun
Kutatap mataku penuh hening ke taman bungaku
Tanpaku sadari sekuntum bunga di tamanku layu membeku
Meringkuk sedih menahan dingin
Merintih pedih bermandikan sepi
Aku menyesal telah membiarkan dirimu
Terlantar layu dan mengalami pahitnya air embun
Aku menyesal telah menyakitimu
Dan ingin skali berbisik mesra di dalam hatimu:
“Izinkan aku menanggung rasa salahku
Mengusap kering air matamu dengan jari-jariku
Dan mengecup tipis tetesan airmatamu
Tuk memberi kesembuhan pada batinmu”
Wahai bunga pujaanku
Meskipun angin malam yang dingin kurang bersahabat
Namun, cahaya bulan purnama kan terus bersinar
Izinkan tanganku menggantikan sinar bulan itu
Tuk menjamah hatimu yang terluka
Dan membalut jiwamu dengan kapas-kapas cinta
Smoga hari ini
Kehadiran dan kata-kataku
Tidaklah sia-sia
Tuk memberi kesembuhan pada sakitmu
Dan semangat baru untuk tersenyum
08 Nov 2009
21:40 Wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar