Selasa, 30 Agustus 2011

LILIN DAN CINTA



Selama hari-hariku mencari dirimu,
Di situlah aku selalu merindukanmu

Selama hirup nafasku masih terhembus
Takkan kunjung pernah
ku berhenti mencintaimu

Bicaramu yg tegas lurus
selalu saja membuat diriku sadar,
tentang siapakah aku
yang tak beda dengan
sepotong lilin kecil tak berguna,
yang tlah leleh terbakar dan dicampakkan
di dalam sampah

Namun,
jiwa sukmamu,
tak pernah lelah,
terusik murni,
menantap aku,
dari kejauhan di negeri jauh

T’lah kurasakan,
kehadiranmu, cita-citamu dan bayang-bayangmu
begitu luhur tuk menyentuh lilin kotor ini,
dan kau perbaiki dengan jari-jari kasihmu.
Tuk bentuk dan ubah pribadi rapuh
menjadi hidup dan bermartabat,
menjadi lilin baru yang mampu bersinar bagi
anak-anak Ilahi berhati hitam dan putih

Harapanmu bagai sesosok malaikat lembut
yang cepat melesat turun ke dunia
untuk menyapu bersih hatiku yang rusuh berdebu
dan mengukir ayat-ayat cinta di dalamnya

Oh…….
tak tahu aku, ntah mengapa,
raga batinku tak mampu lepas darimu.
Penyesalan yang mendalam slalu menyapa seluruh benak jiwaku.
Saat mendengar suaramu membisikan cinta ke dalam telinga.

Maafkanlah aku, wahai malaikatku
bila album-album harianmu tak lepas jua 
digenangi banyak airmata.
Namun, ingatlah sayangku
sesungguhnya kesalahanku yang dulu tidak lagi kuulangi
Batin ini selalu mendorong diriku
tuk terus melangkah dan berkata jujur,… jujur…dan...jujur

Seluruh panca inderaku selalu terbakar
oleh Nur Terang Sang Khalik
yang memancarkan sinar cinta dan kebenaran

Percayalah kepadaku bahwa aku bukan laki-laki yang dulu
Batinku tidak pernah lagi berani melakukan kesalahan di masa lalu
Dan tak ingin lagi menyakiti hatimu

Aku lah laki-laki baru
Yang tercipta untuk dirimu
Yang akan selalu menyanyangi dan mencintaimu

Tuhem/ Kamis, 11 Agustus 2011 (23:17 Wib)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar